kepergianmu

berita yang kuterima itu sungguh mengguncangku
bagaimana tidak?

sebegitu cepatnya kau pergi meninggalkanku sendiri di sini
setelah penantian yang menjemukan itu
dan kemudian kepergianmu itu??

sungguh, suratan takdir ini begitu menghujam hati dan batinku
tak mampu lagi ku berdiri di sini tanpa penopang
sepertinya bumi tempatku biasa berpijak pun tak mampu lagi menahanku

sekali lagi, seperti adanya nyala kilat yang menyambar kesadaranku

keberadaanmu, kebersamaan denganmu, dan canda tawamu akan selalu kurindu

namun, kepergianmu yang tiba-tiba ini membuatku seperti tak berdaya lagi untuk bertahan hidup

tak ingin kupercaya akan semua ini
tak ingin kumendengar cerita yang dikisahkan oleh mereka
tak ingin... sungguh tak ingin aku melalui hari-hariku di depan tanpamu

seperti ada yang hilang dari ragaku ini
seperti ada yang pergi dan tak kan kembali dari hidupku ini
dan itu adalah dirimu, kekasih hatiku

andaikan aku dapat meminta kepada-Nya, maka kuminta agar Ia mengabulkan permohonanku untuk melihat senyum tulusmu yang terakhir kalinya


sejenak, kubiarkan lelah menantimu itu menyelip di kalbu
asal kali ini kau benar-benar kembali di sisiku


tapi, kau telah benar-benar pergi
pergi meninggalkanku seorang diri tanpa tahu apa yang harus kulakukan seorang diri


Tuhanku... jika memang Kau mengambilnya terlebih dahulu dariku, maka jagalah dia di surga-Mu
sebab aku tahu, dia adalah makhluk yang terkuat dan juga makhluk yang terlemah yang pernah kujumpa dan kukenal seumur hidupku


semoga kita dapat bertemu kembali di surga-Nya, kekasihku

Jogja, 8 Juli 2010

14.10

after Obituari Kasih