Wednesday, September 29, 2010

sebuah perenungan


Ada orang yang mengatakan bahwa hati wanita itu layaknya kaca yang berdebu..
Jika kau ingin membersihkannya, maka sekalah ia menggunakan kain dengan hati - hati dan lembut..
Jika kau membersihkannya dengan kasar, maka kau mungkin akan menghancurkan bentuknya...

Hati wanita seperti kaca yang berdebu...
Jika kau mencoba menarik simpati hatinya, lakukanlah dengan perlahan tapi pasti...
Jika kau tergesa - gesa untuk mendapatkan simpati darinya, bukan luluh hatinya malahan wanita tersebut akan menjauh dan meninggalkan dirimu...

Hati wanita seperti kaca, kelihatannya saja kokoh
Padahal sebenarnya mudah retak, mudah pecah...
Maka berhati - hatilah untuk bermain hati pada wanita..

Kau tak akan pernah tahu, seorang wanita yang lembut sekalipun
dapat berubah menjadi serigala yang bengis jika kau berani melukai hati dan perasaannya...
Hatinya yang hangat, kini menjadi beku dan dingin...
Sedingin salju abadi di Puncak Jayawijaya...

Wahai wanita, janganlah engkau terlalu berduka jika tahu kekasih hatimu bukanlah untukmu..
Mungkin memang takdir Tuhan menggariskan dirimu bukan untuknya..
Berdoalah, bermunajatlah, bertasbihlah, menyebut keagungan nama-Nya..

Aku tahu Dia pasti sudah menyiapkan skenario hidup yang terbaik untukmu...
Jadi, janganlah terlalu sedih...

Ambillah saja makna dari peristiwa itu...
Mungkin dengan peristiwa itu, kau diingatkan kembali oleh-Nya,,
untuk mengejar harapan-harapan dan mimpi-mimpimu sebelum kau bertemu dengan si pengacau hati-mu itu..

Janganlah duduk terdiam, merenungi nasib, dan memiliki pikiran buruk akan Tuhanmu..
Tetaplah tegar, tegak, tegap, dan gagah berani melawan kesedihan ini...
Wahai para wanita, semoga kita semua dapat memetik pelajaran ini...

Cukupkan cinta sejatimu hanya untuk Allah semata...
Semoga kita,, termasuk para wanita yang membuat para bidadari di surga iri melihat kita...

Bersemangat!!!!!
Allah selalu melihat, menjaga, dan mengawasi kita....



dipublikasikan pertama kali di facebook pada 30 September, 2009
saat ku tahu kau bukan untukku

No comments:

Post a Comment